Pentingnya kesehatan mental bagi seorang manusia adalah segalanya. Karena tanpa hal tersebut, sangat kecil kemungkinannya untuk bisa hidup normal.
Manusia memang membutuhkan makanan dan minuman sebagai asupan fisiknya. Namun untuk bisa hidup normal, manusia juga membutuhkan mental yang sehat, sebagai asupan kebahagiaan dirinya.
Mental yang sehat dapat terlihat, dari kesanggupan seseorang dalam menghadapi tekanan maupun problematik kehidupan. Selain itu, juga mampu merasakan dan memikirkan kebahagiaan, maupun pencapaian yang ada dalam dirinya.
Kriteria Kesehatan Mental
Berdasarkan kutipan dari WHO, ada kriteria yang harus terpenuhi, untuk seseorang dapat memiliki kesehatan mental yang baik. Diantaranya adalah:
- Mampu melakukan penyesuaian diri, dalam menghadapi suatu fakta maupun kenyataan.
- Memiliki kepuasan diri, baik karena akibat suatu usaha atau sebagai akibat dari memberi.
- Adanya hubungan sosial antar manusia, seperti sikap saling membantu atau bekerjasama.
- Kemampuan dalam introspeksi diri.
- Kemampuan dalam menyelesaikan perselisihan, secara konstruktif dan kreatif.
- Memiliki rasa mengasihi terhadap sesama.
Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, diantaranya seperti pikiran, perasaan, perilaku dan kesehatan tubuhnya
Salah satu contoh dari studi kasus di atas adalah, jika ada seseorang yang menderita penyakit kronis dan tidak kunjung pulih. Dalam situasi tersebut, kondisi kesehatan mentalnya sangat bisa terpengaruh. Responnya, bisa berupa stress, hingga rasa putus asa yang berkepanjangan.
Dan hal terburuknya, adalah kerusakan mental yang parah, hingga dapat berakhir dengan bunuh diri. Perilaku ini merefleksikan, bahwa penderita tidak mampu lagi untuk dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada.
Selain itu, penderita juga tidak mampu lagi untuk menghadapi kenyataan, serta permasalahannya secara positif.
Tanda Awal Dari Kesehatan Mental Yang Terganggu
Ada beberapa perilaku, yang menjadi tanda awal dari kesehatan mental yang mulai terganggu. Diantaranya, adalah sebagai berikut:
- Terjadinya perubahan kebiasaan tidur dan makan yang cukup drastis.
- Sulit untuk fokus, mudah lupa, dan terjadinya penurunan kualitas hidup yang penting, contohnya seperti kehilangan semangat kerja.
- Mengalami keluhan fisik, yang umumnya seperti pusing kepala, leher kaku, mual dan tanda lainnya. Meskipun sudah berobat, efeknya hanya akan bertahan sementara.
- Kecemasan yang berlebihan.
- Emosional, mudah marah, hingga sedih yang berkepanjangan.
- Cenderung melukai diri sendiri, berteriak hingga merusak barang.
- Menarik diri dari sosialisasi.
- Mudah lelah, cepat putus asa dan lebih sensitif.
- Merokok, mabuk hingga menggunakan obat terlarang.
Tindakan Untuk Menjaga Kesehatan Mental
Meskipun membutuhkan pemahaman dan keyakinan tersendiri untuk menjaga kesehatan mental, namun ada beberapa tips yang dapat memudahkan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Hargai diri sendiri, dan tidak perlu membandingkan kemampuan dengan orang lain.
- Sayangi diri sendiri seperti kita menyayangi orang tersayang.
- Menerima dan memahami keterbatasan dari diri kita dan juga dan orang lain.
- Memahami dan menerima kenyataan secara positif dalam situasi dan kondisi apapun.
- Memahami dorongan untuk selalu memperbarui diri.
- Kelola stress dengan baik, dengan cara melakukan banyak hal menyenangkan.
- Hidup seimbang, seperti cukup tidur, makan sehat, berolahraga, memiliki me time.
- Kembangkan bakat dan kemampuan, atau mencoba hal baru yang menarik.
- Jaga hubungan baik dengan orang sekitar.
Namun yang terpenting adalah, dengan cara meningkatkan iman dan selalu belajar untuk menghargai kehidupan. Karena sejatinya hidup adalah anugrah, dan selalu berharga untuk dapat menemukan maknanya. Jangan lupa juga, untuk selalu bersyukur
Penutup
Memiliki pemahaman akan berharganya suatu kehidupan, sangat berperan penting dalam mewujudkan pentingnya kesehatan mental untuk bisa hidup normal.
Dan salah satu cara yang paling efektif, adalah dengan cara mempertebal keimanan, dan melakukan hal bermanfaat. Baik yang dapat bermanfaat untuk diri sendiri, maupun untuk orang banyak.
Berita Terkait
Memahami Kehidupan Seorang Bipolar Disorder
